Keseimbangan Panas Bumi
Diposting oleh
Itsnaini Rahmawati (08303241016)
on Sabtu, 16 Januari 2010
Label:
Kimia Lingkungan
/
Comments: (0)
Matahari adalah sumber utama dari semua energy yang sampai ke bumi. Energi radiasi dari matahari meliputi semua spectrum electron magnetic. Meskipun demikian yang terbanyak adalah sekitar cahaya tampak, yaitu antara gelombang 0.4 µm dengan adanya jarak bumi dengan matahari. Setiap 1 meter persegi dan area yang terkena aliran radiasi matahari (solar flux) menerima 19,2 kcal energy per menit atau 1.34 x 103 Watt/m2. Bila seluruh energy ini mencapai permukaan bumi maka akan menguap sejak dulu. Oleh karena itu, terdapat berbagai factor yang cukup kompleks yang turut terlibat dalam menjaga keseimbangan panas bumi.
Radiasi matahari yang masuk ke atmosfer bumi sekitar 20-30% dipantulkan kembali ke ruang angkasa, dibiaskan oleh atmosfer dan partikel-partikel padat yang terdpat di atmosfer atau oleh permukaan bumi. Pada umumnya rata-rata refleksi atau albedo dari permukaan dan atmosfer senesar 35%. Besarnya albedo ini ditentukan oleh daerah dan sifat-sifatnya sekitar 13. Daerah yang tertutup es/salju pada daerah kutub mempunyai albedo yang tinggi, tetapi di daerah lautan rendah, karena kebanyakan energy diserap.
Sekitar 20 % dari energy radiasi diserap begitu masuk melewati atmosfer. Ozon menyerap sekitar 13% terutama dalam bagian gelombang pendek ultra violet.
Pada troposfer sekitar 17-19% dari radiasi yang masu diserap terutama oleh uap air dan CO2. Penyerapan atmosfer total terhadap radiasi dengan panjang gelombang 0,3-0,7 µm tidak sangat besar dan umunya masuk secara efektif melalui lubang transparantdari atmosfer.
Secara kesuluruhan sekitar 50% dari radiasi matahari sampai ke permukaan bumi meradiasikan kembali sebagian energy melalui kisaran panjang gelombang yang luas, tetapi terbanyak pada panjang gelombang 10-20 µm yaitu infra merah.
Radiasi rata-rata yang dipantulkan ke ruang angkasa harus sama dengan yang diserap matahari. Oleh karena itu sejumlah energy harus mengalir dari daerah tropic ke daerah kutub di dalam atmosfer. Aliran energy ini merupakan sistem aliran udara panas kearah kutub dan aliran udara dingin dari kutub kearah tropic dan ini akan dinyatakan dengan aliran laut.
Daftar Pustaka:
Achmad, Rukaesih.2004. Kimia Kingkungan.Yogyakarta: Andi
Fungsi Oksigen bagi Tumbuhan
Diposting oleh
Itsnaini Rahmawati (08303241016)
Label:
Kimia Lingkungan
/
Comments: (1)
Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 ( asam karbonat) dan CO2 (gas karbondioksida). Karbon adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu FOTOSINTESIS : CO2 + H2O--------> C6H12O6
tanpa gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman pun akan terhambat.
Landegrardh (1924) menyatakan bahwa:
*CO2 pada permukaan tanah sekitar 0.053 - 0.28 %
*Diatas daun 0.04 - 0.06 %
*Satu meter di atas tanah + 0.07 %
Sama halnya dengan karbon, ternyata Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O ----> C6H12O6 ) di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini berperan pada proses respirasi. Proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis. Oksigen digunakan di mitokondria untuk membantu menghasilkan adenosina trifosfat (ATP) selama fosforilasi oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini secara garis besar merupakan kebalikan dari fotosintesis, secara sederhana:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 2880 kJ•mol-1